PENTINGNYA VIDEO UNBOXING DALAM PENGAJUAN REFUND DI E- COMMERCE BERDASARKAN PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

Perkembangan teknologi informasi telah mendorong pergeseran transaksi jual beli dari konvensional ke platform e-commerce, yang menawarkan kemudahan dan efisiensi. Namun,
dalam transaksi online, konsumen tidak dapat melihat kondisi produk secara langsung, sehingga sering kali terjadi ketidakcocokan produk yang berpotensi menimbulkan sengketa.

Description

Perkembangan teknologi informasi telah mendorong pergeseran transaksi jual beli dari konvensional ke platform e-commerce, yang menawarkan kemudahan dan efisiensi. Namun, dalam transaksi online, konsumen tidak dapat melihat kondisi produk secara langsung, sehingga sering kali terjadi ketidakcocokan produk yang berpotensi menimbulkan sengketa. Untuk mengatasi masalah ini, beberapa platform e-commerce mewajibkan konsumen menyertakan video unboxing sebagai syarat pengajuan klaim ganti kerugian berupa refund. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana kekuatan video unboxing sebagai alat bukti bagi konsumen dan pelaku usaha dalam pengajuan refund berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK), serta efektivitas penerapan video unboxing dalam e-commerce. Penelitian ini menggunakan metode normatif dengan pendekatan perundang-undangan. Data dikumpulkan melalui studi pustaka terhadap bahan hukum primer, seperti KUHPer dan UUPK, serta bahan hukum sekunder yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa video unboxing memiliki kekuatan sebagai alat bukti pendukung dalam mengajukan refund meskipun tidak diatur secara eksplisit dalam UUPK. Video unboxing membantu mempercepat penyelesaian sengketa dan memberikan perlindungan bagi konsumen dan pelaku usaha dari potensi kecurangan, dengan catatan infromasi harus disampaikan oleh pelaku usaha kepada konsumen dengan jelas agar tidak memberatkan konsumen.